Langsung ke konten utama

DUA WARGA SIPIL PANIAI DITIKAM OLEH PIHAK GABUNGAN TNI/POLRI & KOPASSUS DI MADI

DUA WARGA SIPIL PANIAI DITIKAM OLEH PIHAK GABUNGAN TNI/POLRI & KOPASSUS DI MADI

 Paniai KM, hari ini senin 1/05/17 dua warga sipil paniai ditikam oleh gabungan TNI/POLRI dan kopasus tanpa alasan apapun.
Kejadian itu berawal tadi pagi tepat pada pukul 09:00 di pertikaan uwibutu depan gereja kingmi jemaat nafri uwibutu.
Koronologis kejadian, dua pemuda itu bernama YUS DEGEI dan PIET DEGEI mereka berdua mau belanja di kois ibu haji di depan pertikaan uwibutu, yus degei rencana belanja sabun rinso untuk mencuci pakaian, setelah itu ibu haji keluar dari dalam lalu ibu bermaksud lain dan ibu langusung bilang ’kamu pencuri ka’? kata yus; saya tidak  pencuri ibu tapi saya mau beli sabun rinso. Setelah itu  ibu haji telpon pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS yang tidak jauh dari kios itu.
Setelah 2 menit kemuadian  pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS tiba di tempat langsung tidak mengetahui masalah lalu langsung tikam YUS DEGEI dan PIED DEGEI.
YUS DEGEI ditikam dibagian pipi kiri  kena tulang dan kondisi saat ini berat ,sedang hinap di rumah sakit umum paniai di madi.
PIED DEGEI di tikam dibagian tulang belakang kena daging bahu dan kondisi saat ini berat, sedang di rawat di rumah sakit umum paniai di madi
Kedua korban tidak membalas apa- apa kepada pihak pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS, setelah itu kedua korban sedang dirawat di rumah sakit umum paniai (RSUD) paniai.
Saksi kedua korban JERI ADII langsung menuju ke kios  tetapi kios itu tutup  dan dijaga olleh pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS. Lalu saksi korban jeri adii menuju ke pos kopassus untuk meminta keterangan kedua korban tetapi pos kopassus  dengan tegas tidak melayani dan usir saksi korban .
Pewarta: kadepa merpisDUA WARGA SIPIL PANIAI DITIKAM OLEH PIHAK GABUNGAN TNI/POLRI & KOPASSUS DI MADI
Paniai KM, hari ini senin 1/05/17 dua warga sipil paniai ditikam oleh gabungan TNI/POLRI dan kopasus tanpa alasan apapun.
Kejadian itu berawal tadi pagi tepat pada pukul 09:00 di pertikaan uwibutu depan gereja kingmi jemaat nafri uwibutu.
Koronologis kejadian, dua pemuda itu bernama YUS DEGEI dan PIET DEGEI mereka berdua mau belanja di kois ibu haji di depan pertikaan uwibutu, yus degei rencana belanja sabun rinso untuk mencuci pakaian, setelah itu ibu haji keluar dari dalam lalu ibu bermaksud lain dan ibu langusung bilang ’kamu pencuri ka’? kata yus; saya tidak  pencuri ibu tapi saya mau beli sabun rinso. Setelah itu  ibu haji telpon pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS yang tidak jauh dari kios itu.
Setelah 2 menit kemuadian  pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS tiba di tempat langsung tidak mengetahui masalah lalu langsung tikam YUS DEGEI dan PIED DEGEI.
YUS DEGEI ditikam dibagian pipi kiri  kena tulang dan kondisi saat ini berat ,sedang hinap di rumah sakit umum paniai di madi.
PIED DEGEI di tikam dibagian tulang belakang kena daging bahu dan kondisi saat ini berat, sedang di rawat di rumah sakit umum paniai di madi
Kedua korban tidak membalas apa- apa kepada pihak pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS, setelah itu kedua korban sedang dirawat di rumah sakit umum paniai (RSUD) paniai.
Saksi kedua korban JERI ADII langsung menuju ke kios  tetapi kios itu tutup  dan dijaga olleh pihak TNI/POLRI dan KOPASSUS. Lalu saksi korban jeri adii menuju ke pos kopassus untuk meminta keterangan kedua korban tetapi pos kopassus  dengan tegas tidak melayani dan usir saksi korban .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

History of West Papua, or west new Guinea

The  History of West Papua , as a  region  and not a  province , refers to the history of the  Indonesian  western half of the island of  New Guinea  and other smaller islands to its west. The eastern half of the island is  Papua New Guinea . Human habitation is estimated to have begun between 42,000 and 48,000 years ago. [1] Trade between New Guinea and neighboring Indonesian islands was documented as early as the seventh century, and archipelagic rule of New Guinea by the 13th. The  Netherlands  made claim to the region and commenced missionary work in nineteenth century. The region was incorporated into the Indonesian republic in the 1960s. Following the 1998 commencement of  reforms across Indonesia , Papua and other Indonesian provinces received greater regional autonomy. In 2001, "Special Autonomy" status was granted to the region, although to date, implementation has been partial. [2]  The region was divided int...

DASAR - DASAR BUDAYA YAMEWA SUKU MEE PEGUNUNGAN TENGAH PANIAI PAPUA

 DASAR - DASAR BUDAYA YAMEWA SUKU MEE PEGUNUNGAN TENGAH  PANIAI PAPUA                                                            Adalah tinggal untuk laki-laki, yang dibangun oleh suku Mee Papua. Siapa suku Mee itu? Suku Mee adalah salah satu suku dari 312 suku yang ada di Papua [Athwa, 2004: 7]. Suku Mee mendiami di wilayah Pegunungan Tengah Papua Bagian Barat. Ciri khas wilayah suku Mee adalah di sekitar Danau Paniai, Danau Tage, Danau Tigi, Lembah Kamu [kini Kabupaten Dogiyai] dan pegunungan Mapiha/ Mapisa [Koentjaraningrat, 1963]. Namun, kini secara administrasi pemerintahan suku Mee berada di empat Kabupaten yakni Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Nabire. Arsitektur Tradisional Yamewa adalah wujud karya nyata leluhur suku Mee. Namun yang menjadi pertanyaannya adalah apakah karya leluhur ...

DASAR -DASAR BUDAYA YAMEOWA SUKU MEE PEGUNUNGAN PANIAI PAPUA

DASAR -DASAR BUDAYA  YAMEOWA SUKU MEE  PEGUNUNGAN  PANIAI       PAPUA   adalah tinggal untuk laki-laki, yang dibangun oleh suku Mee Papua. Siapa suku Mee itu? Suku Mee adalah salah satu suku dari 312 suku yang ada di Papua [Athwa, 2004: 7]. Suku Mee mendiami di wilayah Pegunungan Tengah Papua Bagian Barat. Ciri khas wilayah suku Mee adalah di sekitar Danau Paniai, Danau Tage, Danau Tigi, Lembah Kamu [kini Kabupaten Dogiyai] dan pegunungan Mapiha/ Mapisa [Koentjaraningrat, 1963]. Namun, kini secara administrasi pemerintahan suku Mee berada di empat Kabupaten yakni Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Nabire. Arsitektur Tradisional Yamewa adalah wujud karya nyata leluhur suku Mee. Namun yang menjadi pertanyaannya adalah apakah karya leluhur itu dapat di lestarikan atau dimusnahkan, karena mengangap “kuno, kampungan, ketinggalan, dan tradisional?”. Arsitektur tradisional merupakan suatu wujud kebudayaan yang bertumb...